Tampilkan postingan dengan label about who ?. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label about who ?. Tampilkan semua postingan

Wajah siapa itu yang terpantul di cermin ? serasa tidak mengenalinya. So pathetic. Hei, Kamu sudahlah tidur saja. Esok itu memang misteri kan ?. Dia melotot tajam ke arah cermin berusaha mengingatkan wajah itu.

Huh, baiklah. Wajah itu menimpalinya sambil berlalu dan menjauhi cermin. Berjalan dan menjatuhkan diri di tempat tidurnya. Terlentang, merentangkan tangan dan menatap langit-langit kamarnya. Berharap menemukan jawaban yang ia cari. Apapun yang menyangkut dirinya.

Dia menyadari bahwa akhir-akhir ini lebih sering menunduk dibanding mengangkat wajahnya dan tertawa lebar. Sulit sekali untuk itu. Jangan-jangan kerapuhannya sudah mulai bergerak ke permukaan, akan mengapung dan nyaris terlihat. Tidak ! dia harus kuat. Harus. Kerapuhan itu harus mulai ia tenggelamkan kembali. Harus mulai diberi pemberat dengan nama "kasih", "sabar", "syukur", "ikhlas", "optimis", "pasrah" dan nama-nama positif lain yang siap menenggelamkan rapuh itu.

Pweeh....dia menarik nafas panjang, masih terlihat dengan posisi yang belum berubah. Masih terlentang dan merentangkan tangannya di atas tempat tidur. Menatap langit-langit kamarnya dan masih dengan pertanyaan yang sama.

Jawaban masih belum ia dapat. Membuatnya memejamkan mata. Seketika berdoa lalu tertidur.



Regards,
Sebuah catatan kecil dari tangan anak Indonesia yang tiba-tiba ingin bergerak liar. Setidaknya membuatnya merasa lebih baik setelah menulis.



Saya : "kamu yakin dengan jalanmu ini ?"
Dia yang kusayangi : "Aku berniat baik kok, ya aku tahu dia brengsek ! aku tahu dia sudah meniduri banyak perempuan di luar sana !"
Saya : " lantas ?"
Dia yang kusayangi : "Ya itulah dia yang harus aku terima. Konsekuensi."
Saya : "Kamu tau kan dia sekarang masih terlibat komitmen dengan seorang perempuan ? Pria ini, pria yang berjenis meninggalkan perempuannya demi perempuan lain apakah patut kamu pertahankan ?"
Dia yang kusayangi : "Ya, aku tahu ! yang penting aku bahagia ! aku gak peduli sama yang lain."


Mentok. Mental. Tidak ada titik temu. Tidak ada kesepakatan. Malam pun semakin habis menuju pagi. Untuk malam ini saya menyerah, kami menyerah.http://www.emocutez.com


********


Teman, belum genap seminggu kamu menikmati kebahagiaanmu, malam ini aku sudah melihatmu menangis. Menangisi pria itu, pria berotak mesum sampai detik ini--maaf kalau aku belum bisa respect sama priamu itu. Aku mendengarkanmu teman, memperhatikanmu dan tetap memberimu masukan meski aku tahu itu gak ada gunanya sekarang. Mentok. Mental. Toh pada akhirnya kamu tetap memutuskan bertahan dengannya. Baiklah kalau kamu masih tidak bisa melepasnya, aku pun tidak akan meninggalkanmu.

Teman, aku cuma berharap pilihanmu ini bukan pilihan yang salah. Pilihan untuk menjadikannya imam di keluargamu kelak. Pria yang akan menjadi model bagi anak-anakmu nanti. Kamu tau pasti itu kan konsekuensinya ?. Harapanku jika kamu mendapati pilihanmu ini salah segera berbaliklah. Jangan khawatir, kami yang menyayangimu masih disini melihat dan menunggu di tempat pemberangkatanmu. Masih dengan senyum yang sama.



Love u my beloved friend, always.
http://www.emocutez.com





Kaki mencatat : Gambar diambil disini

Buat apa seh aku hidup toh aku gak ada gunanya lagi. Aku yang selalu jadi orang yang tak punya kekuatan, bahkan untuk mengambil langkah melakukan apa yang kumau aja gak bisa. selalu ada manusia yang lebih berkuasa atasku.

Dan kali ini pun aku gagal lagi untuk kedua kalinya. Ya Tuhan ! apa susahnya sih mencabut nyawa ini. Susah sekali sih untuk mati. Mungkin lain kali aku akan mencobanya lagi. Yah...jika keadaan memang tak bisa berubah, jika memang tak ada tempat lagi untuk lari.

Gila ya ! kupikir dia tulus melihat kekacauan seorang yatim sepertiku--biarkan aku menyebut diriku begitu, toh yang aku punya memang ayah tiri. Ibu pun sudah membohongiku bertahun-tahun lamanya. Buat apa ?. Ternyata dia membawaku ke dalam sebuah kesenangan setiap malam, terbang melayang sampai aku kehilangan milikku yang berharga. Habis sudah semuanya. Malas aku untuk hidup.


********

Sepenggal kisah yang membuat saya sibuk hari ini. belajar membuat diagnosis juga prognosis, sibuk mengamati kriteria yang tampak sekaligus mencocokkan ke dalam PPDGJ *Pokoknya ini kitabnya orang yang ngakunya pengen jadi psikologlah*http://www.emocutez.com. Saya dan teman saya mulai menganalisa dengan serius dengan dahi berkerut kadang bibirpun sedikit manyun jika tak mendapat titik temu. Kami terus menganalisanya sampai memisahkan ke dalam kelompok2 kriteria indikasi gangguan yang tampak hingga sampai pada kesimpulan secara global. Huaah...! http://www.emocutez.com dan saya baru bisa benar-benar mengistirahatkan si otak selepas maghrib.

Saya lalu membuka hp melihat 3 kali misscall dan 2 sms semuanya dari mr. moody xixixixi...dia saya cuekin horeee....begitulah kalo saya sedang sok sibuk dan sok serius *gayaaaa...!*. sekedar memberitahukan dia akan menjemput saya untuk makan malam.

07.00 pm
Mr. moody sudah duduk manis di depan si pici menunggui saya berdandan--alakadarnya--. Tau-tau dia sudah berhasil mendownload beberapa film ck ck ck..."ayoklah berangkat laper neh", kata saya sambil menariknya. Selepas itu dia menemani saya sebentar sampai setengah sembilan malam dia pamit pulang, mungkin karena melihat kantung mata saya sudah mulai menghitam.


11.45 pm
Sekarang saya masih saja bandel, tidak mau segera memejamkan mata. Padahal kepala memang sudah sakit sedari tadi. Yah...namanya juga tergoda buat posting ya kan ? ya kan ? ya kan ?http://www.emocutez.com.

Tangan sudah menekan kepala kuat-kuat tapi rasanya masih sakit. Sepertinya memang harus menyudahi malam ini. Rebahlah dan lepaskan.





Perempuan itu terlihat begitu hebat sekaligus rapuh diakibatkan oleh keegoisan lelaki yg tak bisa bermonogami perempuan itu sangat ingin melepaskan diri darinya tapi si lelaki yg begitu rakusnya tidak akan dan tidak mau melepaskannya
Apalah yg bisa aku lakukan..? Aku hanyalah pihak luar yang hanya bisa memberikan telingaku dan tanganku untuk sang perempuan seandainya saja bisa ingin rasanya aku meninju wajah si rakus itu dan berteriak,"hei bung..! Apa susahnya sih memilih dan bertahan pada 1 jiwa...?!"

***

Lunax Free Premium Blogger™ template by Introblogger