Sehari-harianku emang biasa aja dan membosankan, gak ada yang spektakuler, gak ada yg aneh (selain aku sendiri yg aneh hahaha...). Makanya mau cuap-cuap di blog pun bingung apa yg mau dicuapin disini. Bosan. Bosan. Bosan. (Andapun pasti bosan baca tulisan ini..hahaha...). Silahkan lanjut kalo emg mau terus baca tulisan ini asal jangan ditambahi KAN aja nanti jd kampanye hahaha...udh gk musim plus disini bukan t4 tim sukses kampanye. Okeh stop it..omonganku dah ngawur.
Baiklah sesegera mungkin menciptakan season baru mudah2an. Dan agustus ini aku berencana memulai debutku sbg pelajar magister profesi psikologi (smoga otak saia sanggup hahaha...) Being a psychologist i wish a.k.a psikolog (tak waras =D). Sambil nyari kerja dan berharap bisa menciptakan kerja (day dreaming again =D). Tuh kan omonganku nglantur lagi dan semakin divergen.
Gak fokus hahaha...sudahlah sekian dulu cuap2ku yg terlalu biasa ini, ya biasa aja...
Yup it's me, just ordinary girl (not yet woman wkwkwk...) with extraordinary dream...hahaha..i'm a cancer of coz i'm a dreamer (kata madam sahara seh... =D) X.o.xo
Me-oooow ^0^`

Siang itu dia bersiap-siap dengan setengah hati. Baginya tidur siang di hari minggu lebih menggoda daripada harus menghadiri sebuah pesta.
Saat itu dia memang tidak dihadapkan pada sebuah pilihan melainkan sebuah keharusan. Dia terpaksa menghadiri sebuah pesta pernikahan anak dari rekan kerja sang ayah karena beliau berhalangan hadir, sedangkan sang ibu tidak mau jika tidak ditemani. Jadi terpaksalah dia menggantikan sang ayah.

TERJEBAK begitulah kata yang tepat mewakilinya
Bayangkan saja dia harus berada ditengah kerumunan orang-orang yang tidak dikenalnya sama sekali. Jangankan tamu-tamu yang hadir, pengantinnya pun dia tidak kenal. Belum lagi ketika dia harus berkeliling mengikuti ibunya untuk menyapa tamu yang sekiranya beliau kenal.

Sambil membawa segelas kecil minuman bersoda dia pun mulai pasang aksi sok ramah alias tertawa sana sini dan seperti biasa juga dia harus menghadapi pertanyaan yg membuatnya malas.

"waduh..anaknya udah perawan, kapan mau nikah..?bentar lg dong ya ?",tanya seorang ibu sambil menyuapkan sepotong kue ke mulutnya.

Dia cuma bisa tersenyum - lebih tepatnya hanya tersenyum karena enggan menjawab. Justru ibunya dia yg menjawab,"belum mau nih bu,maunya malah sekolah lagi."
"haduh nanti keasyikan sekolah sama ngejar karir malah gak nikah-nikah loh..cowoknya nanti pada lari.."

Lagi-lagi dia mencoba tersenyum meskipun dalam hati merutuk kesal, berharap waktu segera membawanya pergi dari pesta itu, "aaaarghh..! Ini pesta pernikahan atau pesta cocktail sih..?!"

Perempuan itu terlihat begitu hebat sekaligus rapuh diakibatkan oleh keegoisan lelaki yg tak bisa bermonogami perempuan itu sangat ingin melepaskan diri darinya tapi si lelaki yg begitu rakusnya tidak akan dan tidak mau melepaskannya
Apalah yg bisa aku lakukan..? Aku hanyalah pihak luar yang hanya bisa memberikan telingaku dan tanganku untuk sang perempuan seandainya saja bisa ingin rasanya aku meninju wajah si rakus itu dan berteriak,"hei bung..! Apa susahnya sih memilih dan bertahan pada 1 jiwa...?!"

***

Lunax Free Premium Blogger™ template by Introblogger